TIK Wujudkan Perluasan Akses Pendidikan

TIK Wujudkan Perluasan Akses Pendidikan

\"\"Pembangunan pendidikan di dunia saat ini mencapai 87 persen yang dihitung berdasarkan jumlah anak usia sekolah yang telah berhasil menentaskan pendidikan dasar. Dari angka tersebut, 56 persennya tersebar di wilayah Asia dan Pasifik. Di Indonesia sendiri angka partisipasi kasar pendidikan dasar telah melampaui seratus persen. Salah satu cara untuk menjangkau para peserta didik yang berada di pelosok Indonesia, adalah dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam Open, Distance, and e-learning (ODEL). Hal ini disampaikan oleh Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Sosial dan Ekonomi Pendidikan Taufik Hanafi, pada acara pembukaan International Symposium on Open, Distance, and e-Learning di Denpasar Bali, Selasa (4/12). Dalam kesempatan itu, Taufik memaparkan Laporan Bank Dunia bidang pencapaian kemajuan pendidikan, kesetaraan gender, akses terhadap air bersih dan kemiskinan. Diketahui bahwa kondisi sistem pendidikan di Indonesia mencapai partisipasi 54,8 juta anak usia sekolah (44 juta diantaranya jenjang SD/MI dan SMP/MTs). Dengan jumlah tersebut Indonesia menjadi negara terbesar ke-3 di Asia (China, India, Indonesia) dan terbesar ke-4 dunia (China, India, Amerika, Indonesia), dengan 3,4 juta guru dan dosen, dan sekitar 240 ribu satuan pendidikan dengan kondisi geografis yang cukup beragam. \"Karena beragamnya kondisi geografis itu, TIK sangat berperan penting untuk menjangkau peserta didik di seluruh Indonesia. Dengan adanya ISODEL ini sangat relevan dan stragegis dalam menjawab tantangan pembangunan pendidikan,\" paparnya. Lebih lanjut Taufik menekankan peran TIK sangat penting dalam perluasan akses pendidikan, memperkuat tata kelola pendidikan dan perannya sangat strategis dalam mendukung sasaran tujuan pembangunan millenium. Oleh karena itu, pemerintah melalui sistem birokrasi menerapkan berbagi sumberdaya, integrasi proses, dan pemanfaatan TIK. \"Misalnya E-learning di sekolah-sekolah dapat menggunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS) untuk berlangganan internet. Selain itu Pustekkom Kemdikbud juga mengelola program internet untuk sekolah,\" jelasnya. Hal penting lainnya dalam pembangunan pendidikan adalah pemerataan pendidikan yang menjangkau mereka yang tidak terjangkau termasuk kalangan life long learning, yang artinya bisa menjangkau usia dewasa. Data juga menunjukkan, pada tahun 2000 jumlah penduduk usia sekolah dunia mencapai 2,9 miliar dan 2020 menjadi 3,077 miliar. \"Adalah sesuatu yang penting bahwa kebutuhan layanan pendidikan harus terus ditingkatkan dalam dimensi akses, kualitas dan relevansi,\" jelasnya. Oleh karena itu, menurut Taufik, melalui ISODEL ini diharapkan dapat menghasilkan pemikiran-pemikiran yang inovatif untuk menjawab tantangan penyelenggaran pendidikan yang efektif dan efisien yang mampu menjangkau penduduk daerah terpencil dengan tingkat kualitas pendidikan yang tinggi. Selain itu,  pemanfaatan TIK diharapkan juga dapat sejalan dengan keramahan sosial.(kemendiknas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: